StikerGrosir.com — Secara umum, terdapat 2 cara untuk menjual sebuah produk, yaitu Hard Selling dan Soft Selling.
Hard Selling
Ciri khas dari hard selling adalah agresif dan biasanya ada penekanan lebih ke konsumen. Salah satu bentuk hard selling adalah sales call, sales letters, brosur. Anda disana untuk menjual dan konsumen tahu itu.
Keuntungan dari hard selling adalah langsung ke tujuan untuk menjual tanpa perlu basa-basi. Hal ini penting untuk konsumen yang sudah siap untuk membeli dan tidak ingin mencari-cari lagi. Keputusan harus dibuat sekarang juga.
Masalah yang dapat ditimbulkan dari hard selling adalah jika Anda terlalu agresif, usaha Anda untuk membantu akan dianggap mengganggu oleh konsumen. Tidak perduli se tulus apa Anda ingin membantu tetap saja akan dianggap menganggu.
Soft Selling
Soft selling berfokus ke membangun hubungan ke konsumen. Anda tidak perlu melakukan tekanan psikologis ke konsumen. Anda akan menemukan cara pasif untuk menunjukkan ke konsumen kalau Anda memiliki solusi yang mereka butuhkan.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh New Century Media pada Oktober 2007 menunjukkan konsumen melakukan pembelian berdasarkan informasi yang merupakan bentuk soft selling yang dilakukan penjual. Berdasarkan penelitian tersebut, 30% konsumen melakukan pembelian karena iklan tidak langsung daripada iklan secara langsung. Tidak hanya itu konsumen yang mendapat informasi secara soft selling 97% nya bersedia untuk merekomendasikan ke teman-temannya dan 95% nya melakukan pembelian yang kedua.
Soft selling dapat berhasil menjual dalam beberapa kondisi, tapi itu tidak membuatnya masuk akal untuk mengaplikasikannya ke semua konsumen. Cari tahu kondisi apa yang membuat soft selling berhasil dan lakukan. Jangan membuang waktu dan tenaga untuk terus-terusan melakukan hal yang sama.
Call To Action
Apapun cara yang Anda gunakan, ada hal yang harus selalu Anda lakukan: ask for the order! Mulai dari cara simpel, “Mau kah anda bekerja bersama kami?” hingga “Beli Sekarang!”. Harus selalu ada penawaran untuk membeli di akhir pendekatan. Tanpa itu, pendekatan yang Anda lakukan tidak akan bisa disebut “Penjualan”